Bisnis.com, JAKARTA – Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyatakan menempuh jalan terjal dalam sikap politiknya di pemilihan umum (pemilu)

Juru Bicara Istana Kepresidenan Faldo Maldini buka suara soal surat terbuka Denny Indrayana yang ingin makzulkan Jokowi.

Mahfud MD memilih untuk membiarkan surat terbuka Denny Indrayana ke DPR yang isinya meminta Jokowi dimakzulkan.

Denny Indrayana menyebut alasan pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP lantaran kerap bertemu dengan Anies Baswedan.

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menduga KSP Moeldoko berencana menjegal capres Anies Baswedan.

Anggota DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani menyatakan DPR tak akan menanggapi permintaan Denny Indrayana soal pemakzulan Jokowi

Denny Indrayana menyebut ada eks wapres yang membisiki SBY soal penjegalan Anies maju ke Pilpres 2024. Hal itul yang membuat SBY turun gunung kawal Pemilu 2024

Denny Indrayana menirim surat terbuka ke DPR untuk memulai proses impeachment (pemakzulan) Presiden Jokowi karena diduga telah melakukan pelanggaran konstitusi

Denny Indrayana siap menjalani proses hukum atas dugaan kasus pembuat keonaran hingga pembocoran rahasia negara, tetapi siap melawan jika dikriminalisasi

Bisnis, JAKARTA — Cuitan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut Mahkamah Konstitusi bakal menyetujui pelaksanaan pemilihan…

Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana terancam masuk dalam daftar hitam Mahkamah Konstitusi.

Bakal capres Anies Baswedan angkat bicara soal kasus Denny Indrayana dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyurati Megawati Soekarnoputri, salah satunya meminta bantuan untuk mencegah pemerintah menunda penyelenggaraan Pemilu

Kepala Divisi Humas memastikan tengah melakukan pendalaman terkait dengan dugaan adanya kebocoran putusan MK soal sistem pemilu 2024.

PDIP meminta 8 parpol yang menyatakan sikap penolakan terhadap wacana perubahan sistem pemilu untuk mengikuti prosedur MK.