Hyundai dan Wuling buka suara terkait kebijakan mobil listrik yang mengalami perubahan, serta mengancam gelontoran investasi jumbo.

Hyundai memastikan seluruh Ioniq 5 yang diguanakan sebagai mobil listrik operasional pemerintah menjalani perbaikan seiring program recall.

Hyundai memandang kebijakan pembebasan bea masuk dan PPnBM mobil listrik impor justru kontrapoduktif untuk pemain yang telah berinvestasi jumbo.

Hyundai Motors Indonesia melakukan recall untuk seluruh unit Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang beredar di Indonesia sejak diluncurkan.

Penjualan mobil berteknologi listrik yang mencakup BEV, HEV, dan PHEV naik sigifikan pada kuartal pertama tahun ini. Berbanding terbalik dengan pasar otomotif.

Pemerintah ada dalam posisi 3 teratas dalam hal pembelian mobil listrik Hyundai.

Penjualan mobil listrik Hyundai secara wholesales mencapai 313 unit pada Januari-Februari 2024, turun 31,05% secara tahunan.

Dari total penjualan mobil berbasis listrik yang mencapai 11.805 unit, porsi BEV sebesar 29,6%, HEV sebanyak 70,9%, dan sisanya merupakan PHEV.

Kongsi Hyundai-LG akan meresmikan pabrik baterai dengan kapasitas terpasang 10 gigawatt hour (GWh) pada bulan depan.

Sepanjang Maret 2024, PT Hyundai Motors Indonesia bersama Hyundai Finance akan menghadirkan promo menarik.

Perampungan investasi pabrik baterai dari Hyundai Grup, bisa berpotensi mengerek tarif PPnBM non mobil listrik.

Hyundai Group mempercepat perampungan dan pengoperasian pabrik baterai di Indonesia, dari sebelumnya direncanakan pada semester II/2024.

Membuka awal tahun ini, penjualan mobil listrik Hyundai Ioniq belum moncer.

Model-model mobil listrik anyar terutama yang berasal dari China seperti Seres hingga Neta, berhasil mengemas penjualan awal tahun ini.

Kehadiran VinFast yang menawarkan harga mulai Rp235 jutaan, membuat persaingan harga kian sengit antara mobil listrik impor dengan rakitan lokal.