Analis melihat saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang harganya terdiskon masih berada di fase koreksinya.

Utilisasi fitur Livin' bisa mendongkrak efisiensi kredit dan ROE Bank Mandiri, yang potensial jadi magnet saham BMRI.

Apabila belanja modal emiten tumbuh positif, pelaku pasar dan investor akan mencermati dampak terhadap kinerja perusahaan.

Bisnis, JAKARTA – Sejumlah saham big caps yang masuk dalam jajaran pemberat atau top laggard indeks komposit sebulan terakhir layak terus dicermati karena peluang rebound.…

Deretan saham-saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp100 triliun dinilai analis masih memiliki prospek positif.

Saham batu bara milik taipan Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN) memimpin penguatan big cap saat IHSG ditutup menguat.

IHSG menguat 0,63 persen ke 6.702,62 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (21/6/2023) Saham big caps ASII, UNVR hingga BBCA terpantau parkir di zona hijau.

IHSG ditutup melemah 0,67 persen ke 6.636,42 pada Selasa (30/5/2023). Seiring dengan melemahnya indeks, saham BYAN, TLKM dan BBRI parkir di zona merah.

Bahkan jika harga saham BCA (BBCA) mengulang rekor terendahnya setahun terakhir, BRI (BBRI) perlu mencetak all time high baru lagi untuk membalap.

Kekhawatiran tinggi masyarakat mengenai keamanan siber bank-bank di Indonesia belum berimbas banyak ke pasar modal.

IHSG menguat ke posisi 6.686,74 pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (19/5/2023). saham BBCA, BBRI dan ASII terpantau naik dan nyaman zona hijau.

IHSG melanjutkan pelemahan pada pembukaan perdagangan Selasa (9/5/2023) di posisi 6.762,14. Mayoritas saham big caps terpantau terkoreksi.

Sebanyak 265 saham parkir di zona hijau, sementara mayoritas 268 saham melemah dan 186 saham stagnan pada penutupan IHSG hari ini.

Credit Suisse menjadi pemegang saham sejumlah emiten berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap Indonesia.

IHSG) melanjutkan pelemahan dengan koreksi 0,21 persen sehingga parkir di 6.628,13. Saham Big Caps yang naik adalah BMRI dan BBNI.