Analis melihat prospek emiten-emiten big caps masih cukup menarik sampai akhir tahun 2024.

Deretan emiten berkapitalisasi pasar terbesar atau big caps telah merilis kinerja keuangan semester I/2024.

saham big caps seperti BBRI, BYAN hingga PANI terpantau memuncaki top laggards yang membebani IHSG sepanjang pekan ini periode 22 hingga 26 Juli 2024.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) segera menyampaikan laporan keuangan semester I/2024. Analis memperkirakan laba bersih bank Grup Djarum itu bakal meningkat.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) saat ini tergolong paling murah dibandingkan emiten big caps lainnya. Cek rekomendasi sahamnya.

Bertepatan dengan cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Senin (8/7/2024), saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) ditutup menguat tipis.

Transaksi saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turut diramaikan sederet investor institusi asing.

IHSG naik pada perdagangan hari ini seiring dengan penguatan saham Prajogo Pangestu seperti BREN, BRPT, TPIA.

Selain menyasar saham Rp50 atau saham gocap, kebijakan PPK FCA juga berisiko untuk emiten big caps.

Kinerja IDX30 dan LQ45 diperkirakan dapat terdorong oleh beberapa faktor global dan domestik. Cek saham pilihannya.

Salah satu penyebab pelemahan dua indeks utama IDX30 dan LQ45 adalah ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed.

Analis mencermati terdapat beberapa saham Mercy harga Bajaj di indeks IDX30 dan LQ45 yang menarik untuk dicermati.

IHSG dinilai terbebani oleh berlakunya full call auction papan pemantauan khusus, meskipun saham-saham di sana berbobot kecil atau tidak terlalu signifikan.

Saham ASII, UNVR, dan TPIA menghuni jajaran top laggard pada Indeks High Dividend 20.

Setidaknya ada empat investor publik yang terpantau menjadi pemegang saham Astra (ASII) dengan total nilai portofolio triliunan.