Wall Street turun pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB dipicu yield atau imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang naik

IHSG hari ini turun bersama Bursa Asia lainnya seiring dengan penantian investor terhadap pidato sejumlah pejabat The Fed pekan ini.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5% turut berdampak pada pasar saham dan obligasi Indonesia.

Rupiah berpeluang kembali menguat dalam jangka menengah menyusul kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed.

Keputusan The Fed menahan suku bunga acuan memberikan sentimen positif terhadap pasar saham atau IHSG.

Pasar saham menyambut baik keputusan Federal Reserve (The Fed) memertahankan suku bunga acuan sehingga dapat mendorong IHSG hari ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah berlayar di atas gelombang tren suku bunga acuan tinggi yang dipatok oleh Bank Sentral.

Analis melihat era suku bunga tinggi yang terjadi saat ini dapat berisiko menahan laju IHSG.

Investor bisa memanfaatkan Halloween Strategy untuk meraup cuan selagi tingkat suku bunga The Fed pada semester kedua 2023 dipertahankan tinggi.

Wall Street berakhir melemah dengan kuat pada perdagangan Kamis (19/10) ketika Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara kebijakan moneter.

Wall Street ditutup menguat tajam karena investor menilai laporan pekerjaan menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS meningkat

Harga Emas global hari ini merangkak naik karena lesunya data tenaga kerja AS membuat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed berkurang

Nilai tukar rupiah masih terus menunjukkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen hawkish The Fed soal suku bunga.

Harga emas global diprediksi akan mengalami kenaikan atau rebound pada perdagangan pekan depan.

IHSG diprediksi melanjutkan penguatan menuju level 7.030 setelah The Fed menahan kenaikan suku bunga serta menjelang RDG BI hari ini.