Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara terkait kembali terkontraksinya PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024.

Center of Economic and Law Studies (Celios) melihat kembali terkontraksinya PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 perlu menjadi perhatian serius.

Pertumbuhan ekonom China diproyeksi kian menjauh dari target pemerintah 5% tahun ini, menuntut putaran baru gebrakan stimulus.

PMI manufaktur Indonesia terkontraksi lebih dalam ke level 48,9 pada Agustus 2024 atau berada di zona kontraksi selama 2 bulan berturut-turut.

Apindo menyebut kondisi politik dalam negeri dapat menjadi salah satu penghambat laju pemulihan manufaktur pada semester II/2024

Kontraksi manufaktur Indonesia pada bulan lalu diwarnai faktor domestik dan perlambatan global. Simak infografiknya.

Kenaikan impor bahan baku/penolong pada Juli 2024 dinilai tidak serta-merta meningkatkan produktivitas manufaktur yang sedang dalam fase kontraksi.

Ekonom memperkirakan Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia berpotensi besar untuk kembali ke zona ekspansi dalam waktu dekat.

Konsensus para ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Juli 2024 akan surplus US$2,47 miliar, atau melanjutkan tren surplus 51 bulan berturut-turut.

Neraca perdagangan pada Juli 2024 masih akan tetap membukukan surplus US$2,67 miliar meski kinerja Purchace Manager Index (PMI) Manufaktur terkontraksi.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan PMI Manufaktur yang merosot ke zona kontraksi sejalan dengan sejumlah industri yang babak belur.

Apindo membongkar biang kerok penyebab utama kinerja industri manufaktur melambat dalam beberapa bulan terakhir. Apa saja penyebabnya?

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis kinerja industri manufaktur dapat bangkit kembali apabila didukung dengan kebijakan yang probisnis.

Pembatasan perdagangan dan perlindungan industri lokal menjadi langkah urgen guna menghadapi serangan produk impor yang memicu malaise manufaktur nasional.

Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) membongkar kondisi usaha industri petrokimia dan turunannya yang mengalami keterpurukan.