Dalam surat dakwaan terungkap bahwa Prasetijo sempat meminta jatah terkait pengurusan penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Saat membacakan surat dakwaan, JPU menyebut Irjen Pol Napoleon Bonaparte meminta uang suap dari Djoko Tjandra untuk diberikan ke "Petinggi Kita".

Saat membacakan dakwaan, JPU menyatakan Djoko Tjandra bersedia memberikan uang sebesar Rp10 miliar untuk pihak-pihak yang dapat membantu kepulangannya ke Indonesia.

Irjen Napoleon Bonaparte didakwa menerima suap Rp6 miliar lebih dari Djoko Tjandra untuk menghapus nama buronan tersebut dari DPO Ditjen Imigrasi.

Berbekal Perpres 102/2020, KPK dapat lebih bertaji dalam melakukan supervisi terhadap kasus Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki.

Hakim menolak eksepsi terdakwa Anita Kolopaking dan memerintahkan agar sidang kasus surat jalan palsu Djoko Tjandra dilanjutkan.

Eksepsi atau nota keberatan terdakwa kasus surat jalan palsu Brigjen Prasetijo ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020).

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menolak permohonan eksepsi atau nota keberatan terdakwa kasus Surat jalan palsu Djoko Soegiarto Tjandra.

Selain Djoko Tjandra terdapat empat terdakwa lainnya yang bakal menjalani persidangan perdananya terkait kasus dugaan korupsi pada 2 November 2020. Mereka adalah, Andi Irfan…

Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan Kejagung Amir Yanto mengatakan pihaknya telah memanggil Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dalam rangka mengklarifikasi hal tersebut.

Menurut majelis hakim, surat dakwaan penuntut umum atas Pinangki Sirna Malasari telah ditulis dan dijabarkan dengan cermat.

Kuasa hukum Djoko Tjandra menyebut uraian jaksa penuntut umum dalam surat dakwaan tidak sedikitpun menunjukkan adanya kualifikasi tindak pidana membuat surat palsu atau memalsukan surat.

Djoko Tjandra menyebut bahwa jaksa penuntut umum tidak cermat dalam menulis identitas terdakwa di surat dakwaan.

Djoko Tjandra direncanakan masuk ke Indonesia lewat Bandara Supadio di Pontianak.

Tersangka kasus red notice Djoko Tjandra, Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte serta Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo diketahui bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta…