Fitch Ratings memberikan peringkat stabil bagi surat utang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Moody’s dan Fitch Ratings memberikan peringkat stabil bagi surat utang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Harga Bitcoin dan harga emas Pegadaian menjadi topik terpopuler di Kanal Market Bisnis.com sepanjang hari kemarin.

Penerbitan green bond diharapkan dapat memberikan keleluasan lebih bagi PGEO dalam merencanakan dan menjalankan bisnis.

Saham beberapa emiten yang baru saja IPO di Bursa Efek Indonesia terpantau langsung anjlok di hari pertama perdagangan sebut saja seperti SOUL, NAYZ, dan FUTR.

Bahana Sekuritas menargetkan harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bisa ke Rp1.090.

Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) terus mengalami penurunan sejak IPO dari posisi Rp875 menjadi Rp665.

Emiten anyar PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) memimpin top gainers hari ini hingga menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) memeroleh pendapatan baru dari segmen penjualan karbon atau carbon credit senilai US$747.000.

Liabilitas jangka pendek Pertamina Geothermal (PGEO) tercatat naik ke US$857,78 juta pada 2022 dari sebelumnya US$199,86 juta.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencetak laba bersih mencapai US$127,34 juta pada 2022, dengan pendapatan senilai US$386,06 juta.

Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) seiring dengan sejumlah sentimen negatif seperti kebangkrutan Credit Suisse.

PGEO siap menangkap prospek cerah untuk pengembangan energi baru terbarukan dengan kas yang kuat usai IPO.

Emiten anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pakai dana IPO.

Kapasitas produksi PGEO akan ditingkatkan lagi hingga 1.272 MW pada 2027, sebagai salah satu penggunaan dana hasil IPO.