Harga emas global diprediksi akan bergerak sideways pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (5/1/2024), jelang rilis data tenaga kerja AS malam hari nanti.
Nasdaq mencatat pelemahan beruntun selama lima hari atau penurunan terpanjang sejak Desember 2022, karena investor melakukan profit taking pada saham teknologi.
Harga minyak mentah mengalami pelemahan selama tujuh minggu berturut-turut, sementara harga emas bergerak liar setelah menembus level tertinggi sepanjang masa.
Harga emas berbalik menguat karena data pekerjaan AS yang melambat mengindikasikan The Fed mungkin tidak segera melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Rabu (30/8) berpotensi menguat pada rentang Rp15.200 - Rp15.300 jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Jumat (4/8/2023), setelah laporan pekerjaan AS untuk Juli menunjukkan pasar tenaga kerja melanjutkan pendinginan.