Harga saham-saham batu bara seperti ADRO hingga PTBA tercatat telah mengalami penurunan sepanjang tahun 2023 akibat turunnya nilai batu bara.

Prospek dividen emiten batu bara kakap Indonesia ADRO, PTBA, hingga ITMG pada 2024 masih menarik dicermati.

Beberapa harga saham-saham batu bara seperti ADRO hingga ITMG masih belum menyala pada awal 2024 bila mengacu pada price earning ratio (PER).

Harga batu bara Indonesia tetap berada di level yang rendah, kendati permintaan dari kawasan Asia mengalami kenaikan yang signifikan pada akhir 2023 lalu.

Pergerakan harga saham BUMI langsung tancap gas pada tiga sesi awal 2024.

Barisan sekuritas yang kepincut prospek dividen emiten batu bara Adaro Energy Indonesia atau ADRO makin bertambah panjang.

Aksi borong saham PTBA oleh salah satu investor kakap yang terjadi sejak Oktober 2023 masih berlanjut memasuki awal Januari 2024.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) mengambil alih kepemilikan PT Alam Tri Cakra Indonesia (ATCI) dari induk usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).

China baru saja mengaktifkan kembali bea masuk untuk impor batu bara setelah sempat dihapuskan pada Mei 2022. Namun Indonesia terbebas dari kebijakan itu.

Sejumlah investor saham Adaro (ADRO) terekam memperbesar kepemilikan di tengah agenda pembagian dividen interim 2023.

Ragam katalis digadang-gadang akan mewarnai perjalanan sektor saham batu bara pada 2024.

Mantan emiten batu bara PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS) berencana menyuntik modal PT Rans Prestisius Klub Sepak Bola (RANS FC) milik Raffi Ahmad.

Di tengah permintaan batu bara yang diramal bakal segera turun, ada titik terang dari pasar India yang merupakan tujuan ekspor utama Indonesia.

Duo manajer aset terbesar dunia BlackRock dan Vanguard sama-sama memperbesar kepemilikan saham Indo Tambangraya Megah atau ITMG pada 2023.

Golden Energy Mines (GEMS) menyampaikan telah memproduksi batu bara sebanyak 31,7 juta ton pada kuartal III/2023.