Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan deflasi sebesar 0,03% month-to-month (mtm) yang terjadi pada Mei 2024.

Pada Mei 2024, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03% secara bulanan,

Inflasi Indonesia pada Mei 2024 tercatat 2,84% YoY setelah adanya deflasi beras hingga biaya transportasi.

Konsensus ekonom Bloomberg memperkirakan inflasi pada Mei 2024 akan melandai ke bawah 3% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Tren rupiah melemah yang masih berlanjut membuat risiko terkait imported inflation masih perlu diwaspadai.

Inflasi pada Mei 2024 diperkirakan kembali melandai karena normalisasi harga yang sebelumnya meningkat pada periode Idulfitri.

Babak baru industri telekomunikasi menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Senin (27/5/2024).

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengingatkan laju inflasi berpotensi meningkat. Ini penyebabnya.

Tekanan inflasi Kota Malang pada April 2024 melandai dan tetap terjaga di kisaran sasaran inflasi di tengah momen Idulfitri.

Tekanan inflasi Kota Probolinggo pada April 2024 tetap terjaga di kisaran sasaran inflasi.

Bank Indonesia (BI) melaporkan capaian Iinflasi April 2024 yang sebesar 0.25% (mtm) merupakan hasil sinergi pemerintah pusat dan daerah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada April 2024 mencapai 3%, lebih rendah dari Maret 2024 yang sebesar 3,05% (yoy). 

Pemerintah berencana mendongkrak HET beras dalam waktu dekat, padahal Menkeu Sri Mulyani sebelumnya optimistis laju inflasi RI bakal melandai.

Konsensus ekonom Bloomberg meramalkan inflasi tahunan pda April 2024 dengan nilai rata-rata di angka 3,08% (year-on-year/yoy).

Inflasi pada April 2024 masih berpotensi meningkat mengingat bulan tersebut merupakan puncak dari momentum Ramadan dan Idulfitri 2024.