Upaya pengendalian inflasi ada tantangan berupa penurunan luas lahan dan anomali cuaca sehingga perlu terus dicermati.

Angka inflasi Indonesia 2,1% diklaim pemerintah lebih rendah dari banyak negara maju namun masih lebih tinggi dibanding sejumlah negara di Asia.

Dalam dua dekade terakhir, catatan inflasi tertinggi sempat mencapai 17,11% secara tahunan.

Kemenkeu sebut pengendalian inflasi di Sulsel merupakan yang terbaik kedua secara nasional.

Bawang merah menjadi komoditas utama penyumbang deflasi pada Juli 2024 dengan andil sebesar 0,11%.

BPS mengatakan kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi selama empat bulan berturut-turut.

Komoditas cabai rawit mengalami inflasi sebesar 14,28% secara bulanan (month-to-month/mtm) dengan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,04%.

BPS mencatat inflasi Indonesia Juli 2024 mencapai 2,13% secara tahunan (year-on-year) dan terjadi deflasi 0,18% secara bulanan.

Indeks harga konsumen (IHK) diperkirakan melanjutkan tren deflasi pada Juli 2024.

Responden Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) memperkirakan rata-rata inflasi nasional pada 2024 akan mencapai 3,17%.

Masyarakat Sulsel dianggap terbiasa mengubah pola konsumsinya ke makanan lain saat harga ikan melambung.

Salah satu keberhasilan Pemkot Jayapura menekan inflasi ialah melaksanakan pasar murah mulai dari Distrik Jayapura Utara hingga ke Distrik Muara Tami

Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025.

BPS mencatat IHK pada Juni 2024 mengalami deflasi sebesar -0,08% secara bulanan, lebih dalam dari deflasi pada Mei 2024 yang sebesar -0,03% mtm.

Kenaikan harga eceran tertinggi atau HET beras medium dan premium pada Juni 2024 disebut tidak berdampak langsung terhadap inflasi.