IHSG masih berpotensi melemah pada perdagangan besok (15/11/2022). Hal ini dikarenakan investor masih menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan pendapatan Rp12,8 triliun, naik 9,8 persen, terutama di segmen infrastruktur.

Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan kontrak baru sebesar Rp25,5 triliun per Oktober 2022 dengan proyek IKN di dalamnya.

PT Wijaya Karya Beton (WTON) cetak kenaikan Laba hingga 65 persen pada kuartal III/2022.

Wijaya Karya (WIKA) ditunjuk oleh pengelola Bandara Internasional Batam sebagai kontraktor proyek renovasi bandara Hang Nadiem.

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) berlomba menjadi produsen sepeda motor listrik.

PT Wika Industri Manufaktur menerima komitmen pembelian sepeda motor listrik dari holding pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) sebanyak 500 unit.

Untuk mendukung percepatan pembentukan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri, Kementerian BUMN akan memberikan suntikan modal untuk motor listrik Gesits.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan menawarkan obligasi dan sukuk senilai Rp2,5 triliun pada bulan ini.

Saham emiten yang berekspansi ke kendaraan listrik berpotensi bullish jangka pendek dan menengah

Angin segar berhembus untuk saham WIKA yang masih berjibaku di zona merah untuk periode berjalan 2022.

Beberapa saham tengah memasuki fase downtrend atau penurunan seperti Grup Indofood melalui INDF dan ICBP dan juga BUMN Karya seperti ADHI dan WIKA.

Wijaya Karya (WIKA) berpotensi mencatatkan kinerja yang meningkat seiring kontrak baru dari proyek IKN.

PTPP masih melanjutkan sejumlah tender proyek IKN hingga saat ini. Adapun, terdapat 4 proyek yang sudah berada dalam genggaman senilai Rp1,5 triliun.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur untuk menyambut G20.