Harga batu bara acuan terus mengalami reli yang luar biasa sepanjang tahun ini dan puncaknya pada November 2021 telah menembus level US$215,63 per metrik ton.

Kenaikan harga komoditas tambang merupakan pendorong utama pelaku usaha sebagai debitur MTF di segmen ini mulai mengajukan pembiayaan baru kembali. Sebelumnya, debitur pembiayaan…

United Tractors mencetak rekor penjualan alat berat pada Oktober 2021 atau tertinggi sejak Februari 2019. Bagaimana prospek saham UNTR ke depan?

Sejak awal tahun, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) melesat 92,56 persen dari 1.345 unit untuk year to date (ytd) Oktober 2020 menjadi 2.590 unit pada ytd Oktober…

Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamaludin optimistis target penjualan 6.000 unit alat berat sampai akhir tahun dapat tercapai dengan mudah.

Pergerakan harga saham United Tractors (UNTR) tengah memanas dengan naik 7,10 persen dalam sebulan terakhir. Seberapa jauh entitas Grup Astra itu mampu melaju?

Penjualan alat berat emiten berkode saham UNTR selama periode Januari-September 2021 tercatat melonjak 84,21 persen secara tahunan.

Halex Halim adalah pengusaha Indonesia yang mendirikan PT Intraco Penta Tbk dan telah memimpin 5 perusahaan berbeda.

PT Trakindo Utama, perusahaan penyedia alat berat merilis ekskavator terbarunya di kelas 23 ton dengan tipe Cat 323 GC berjenis hidrolik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat…

Perusahaan tengah mengalami kekurangan tenaga kerja untuk pabriknya, tetapi tidak ada yang signifikan bagi Caterpillar secara internal.

PT United Tractors Tbk. (UNTR) kembali menyesuaikan target penjualan alat berat perseroan menjadi 2.800 hingga 3.000 unit pada 2021.

Perjalanan perusahaan alat berat Komatsu Indonesia di pasar modal Indonesia berakhir seiring dengan kebijakan induk usaha untuk kembali menjadi perusahaan tertutup alias…

Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) memperkirakan produksi akan kembali ke level 6.000 unit pada tahun ini.

Sepanjang semester I/2021, United Tractors telah menjual 1.361 unit komatsu. Perolehan itu melonjak 59,5 persen dibandingkan dengan penjualan enam bulan pertama 2020.

Emiten alat berat menikmati pertumbuhan permintaan di tengah menanjaknya harga komoditas, baik pertambangan maupun perkebunan.