Outlook peringkat utang yang diberikan Fitch ditopang oleh prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang optimal dan rasio utang terhadap PDB yang lebih rendah dibandingkan…
Utang Pemerintah Indonesia juga mengalami kenaikan signifikan dari 30,2% PDB di tahun 2019 menjadi 40,7% PDB di tahun 2021, atau meningkat 10,5% PDB. Seberapa aman level…
Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan utang pemerintah di hampir seluruh negara mengalami lonjakan tajam sebagai konsekuensi melebarnya defisit fiskal. Rasio utang pemerintah…
Mantan Wapres RI Jusuf Kalla mengingatkan bahwa pengganti Presiden Jokowi harus bisa menyelesaikan pembengkakan utang pemerintah yang nilainya mencapai triliunan rupiah.
Per Februari 2022, utang Pemerintah Indonesia meningkat Rp95,43 triliun dalam dari posisi hutang Januari 2022. Utang pemerintah Februari 2022 mencapai Rp7.014,58 triliun…
Posisi utang pemerintah berada di angka Rp7.014,58 triliun hingga akhir Februari 2022 dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,17 persen.
Dari data Bank Indonesia (BI), posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal IV/2021 tercatat sebesar US$415,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal sebelumnya…
Per 30 September 2021, PLN mencatatkan piutang dari pemerintah sebesar Rp40,97 triliun atau naik 126,47 persen dari posisi 31 Desember 2020 yang sebesar Rp18,09 triliun.
Wamenkeu menuturkan bahwa pengelolaan utang pemerintah sama dengan dunia usaha. Namun, Wamenkeu menegaskan penarikan utang pemerintah tetap dilakukan dengan hati-hati dan…
Posisi ULN pada Oktober 2021 tumbuh sebesar 2,2 persen (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen yoy.
Pemerintah akan menarik utang lebih rendah dari proyeksi penarikan utang 2021 senilai Rp1.026 triliun. Langkah tersebut merupakan upaya mencapai konsolidasi fiskal pada 2023,…
Dalam menghadapi kenaikan utang, Kemenkeu menegaskan pemerintah tetap menjaga tata kelola (governance) keuangan negara. Hal tersebut menjadi penting karena penambahan utang…
Hasil reviu BPK menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah meningkatkan Defisit, Utang, dan SiLPA yang berdampak pada peningkatan risiko pengelolaan fiskal.