Dalam sebulan terakhir, nilai tukar rupiah bergerak di level rata-rata Rp15.987. Dalam asumsi makro 2025, kursi dipatok Rp16.100 atau melemah dari saat ini.

Penyaluran kredit UMKM di wilayah kerja Bank Indonesia Malang tembus Rp34,4 triliun pada posisi Juli 2024.

Rupiah yang stabil dan didukung kebijakan suku bunga atau BI Rate dinilai akan mendukung penguatan harga pangan dan industri manufaktur.

Keputusan BI menahan suku bunga di 6,2% dinilai tepat dan taktis untuk menjaga stabilitas moneter, terutama menopang penguatan nilai tukar rupiah.

Kelompok bank yang paling memanfaatkan insentif likuiditas dari BI adalah Bank BUMN dengan total realisasi 3,8% dari 4%

RDG BI Agustus 2024 memutuskan bahwa bank sentral pertahankan BI Rate di 6,25%. Penguatan rupiah dinilai sebagai tujuan utama dari kebijakan itu.

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.499 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (21/8/2024).

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan kondisi likuiditas perbankan terkini atau per Juli 2024.

Pada Juli 2024 pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 12,4% YoY.

Bank sentral pertahankan BI Rate atau suku bunga di level 6,25% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Agustus 2024.

Bahana Sekuritas meyakini bahwa Bank Indonesia akan tetap menahan suku bunga BI Rate dalam RDG BI hari ini.

Tiga saham big banks kompak menghijau pada sesi I perdagangan Selasa (21/8/2024), menjelang rilis hasil RDG BI terkait dengan suku bunga acuan BI Rate.

Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan pada pengumuman hari ini.

Selisih suku bunga BI Rate dengan inflasi kian melebar. Di tengah kondisi itu, Bank Indonesia tampak akan menahan suku bunga acuan lagi pada RDG BI hari ini.

Konsensus ekonom Bloomberg meyakini Gubernur Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate 6,25%.