Sejumlah bank digital masih menawarkan suku bunga tinggi kepada nasabah. Bahkan, salah satunya memberikan bunga hingga 9% per tahun untuk produk simpanan.
Deflasi di dalam negeri, harga minyak yang rendah, hingga potensi dovish dari The Fed dapat membuka kesempatan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate).
Perekonomian Indonesia dinilai dapat terpengaruhi oleh perlambatan ekonomi AS dan China sehingga perlu respons kebijakan, termasuk dari Bank Indonesia.
Menurut Bank Indonesia (BI) aspek institusional keuangan syariah perlu peningkatan dan penguatan secara terus menerus agar semua transaksi dapat terekam di PDB.