Bisnis, JAKARTA — Indonesia tengah menggalang dukungan dari sejumlah negara Afrika dan Amerika Latin untuk melindungi kepentingan bersama dalam perdagangan mineral kritis…

Program hilirisasi komoditas mineral logam yang digalakkan pemerintah diproyeksi dapat mendongkrak pertumbuhan PDB Indonesia hingga 5,8 persen pada 2028.

Ekonom menilai upaya peningkatan nilai tambah atau hilirisasi mineral dalam negeri harus memperhatikan kualitas dan aspek keberlanjutan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyebut bahwa langkah Indonesia melarang ekspor mineral mentah kini juga ditiru oleh negara tetangga

AKR Corporindo (AKRA) masih potensial mendulang cuan di tengah tren penurunan harga BBM seiring inisiatif pemerintah untuk mendorong industri hilirisasi mineral

Hingga  November 2021, nilai ekspor bauksit mencapai US$535 juta.

Presiden Jokowi secara tegas masih akan melanjutkan kebijakan larangan ekspor bijih nikel. Berikut negara-negara yang berpotensi dirugikan

Indonesia tetap akan melanjutkan program hilirisasi nikel dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik.

Pemerintah berpandangan bahwa keputusan sidang panel WTO soal hilirisasi nikel belum memiliki kekuatan hukum yang tetap sehingga masih terdapat peluang banding,

Produksi katoda tembaga diperkirakan mencapai 1,1 juta ton pada 2025. Namun, permintaan katoda tembaga dalam negeri baru mencapai kisaran 300.000 ton saat itu.

Freeport melihat peluang untuk mengembangkan fasilitas pabrik pengolahan mineral logam di Papua sesudah Smelter Gresik rampung

Kompendium Bali menjadi acuan kebijakan masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi investasi berkelanjutan berbasis keunggulan komparatif.

Kementerian Perindustrian mendorong sektor logam untuk lebih berfokus pada hilirisasi dibandingkan dengan pengembangan di sisi hulu, termasuk pembangunan smelter.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin mendorong industri untuk mempercepat hilirisasi produk untuk…

Air Product akan bertindak sebagai penyedia teknologi dan investor dalam proyek senilai US$2,1 miliar atau setara dengan Rp29,6 triliun.