Aksi korporasi entitas bisnis telekomunikasi terafiliasi Grup Sinarmas bergulir cepat. Selain merger EXCL dan FREN ada juga emiten menara IBST yang terlibat.

Saham emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melonjak dan mengerek kapitalisasi pasarnya ke dalam top 10 big cap Bursa Efek Indonesia.

Volatilitas IHSG menjadi momentum sejumlah konglomerat bos emiten dan investor institusi pemegang saham pengendali untuk berbelanja saham.

Sinarmas AM merancang strategi meracik portofolio reksa dana saat pasar saham lesu karena PPK FCA.

Status KEK Bumi Serpong Damai (BSD) berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap saham emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).

Paraga Artamida, pemegang saham mayoritas BSDE, 17,14 juta lembar saham.

Emiten menara Mitratel (MTEL) menyiapkan antisipasi mengenai rencana merger dua operator telekomunikasi, XL Axiata (EXCL) dan Smartfren Telecom (FREN).

Beberapa saham dari grup konglomerat atau konglomerat seperti Prajogo Pangestu hingga Boy Thohir mencatatkan kinerja harga yang beragam sejak awal 2024.

Emiten batu bara Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menjadwalkan cum dividen pada 28 Mei 2024.

Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengenai rencana mergernya dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).

Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) berencana melakukan stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:10.

Dian Swastika Sentosa berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10 yang akan diputuskan dalam RUPSLB pada 25 Juni 2024.

Rencana merger emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) kian benderang.

Laba Bank Sinarmas naik 4,14% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp71,76 miliar.

Saham properti seperti CTRA, BSDE, dan SMRA direkomendasikan analis setelah BI mengerek suku bunga acuan ke 6,25%.