Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk dari pasar keuangan domestik mencapai Rp7,28 triliun pada minggu pertama Oktober 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan modal asing kabur dari negara berkembang atau emerging markets. Ternyata ini penyebabnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing kabur dari pasar domestik sebesar Rp3,5 triliun pada pekan keempat September 2022.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan modal asing keluar dalam bentuk investasi portofolio senilai US$600 juta hingga 20 September 2022.

BI mencatat, pada Agustus 2022 hingga 19 Agustus 2022 aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai US$1,6 miliar.

Menko Airlangga Hartarto menyatakan pasar modal Indonesia terpercaya atau dengan kata lain amanah dilihat dari derasnya aliran asing berkat kebijakan pemerintah

Arus investasi modal asing diproyeksi akan terus masuk hingga akhir tahun 2022 dengan mengalir ke beberapa saham seperti BBCA, BMRI, dan HRUM.

Jumlah tersebut terdiri atas aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,29 triliun dan Rp3,44 triliun ke pasar saham.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengungkapkan alasan net outflow atau modal asing kabur dari Indonesia.

Bank Indonesia mencatat modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik mencapai Rp4,60 triliun pada pekan keempat Juli 2022.

Posisi pertama realisasi investasi di kuartal II/2022 ditempati oleh Jawa Barat sebesar Rp44,0 triliun.

Capaian tersebut meningkat 7,0 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya yang realisasinya mencapai Rp 282,4 triliun.

BI melaporkan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp6,2 triliun pada awal Juli 2022.

Jumlah ini merupakan gabungan penarikan modal asing dari tujuh negara, termasuk India, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Thailand.

Taiwan telah anjlok 7 persen terhadap dolar AS sejak awal tahun 2022 ke level 29,75 per dolar AS. Mata uang juga diperkirakan melanjutkan penurunan ke level terendah dua…