Perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan China mengalami defisit hingga US$7,12 miliar atau setara dengan Rp116 triliun per Juli 2024.

Volume ekspor durian Sulteng ke Tiongkok telah mencapai Rp600 miliar, berupa 5.724 ton durian beku atau setara 17.172 ton buah durian utuh.

Ekspor Indonesia ke Israel naik per Juli 2024 naik 1,86% secara bulanan dan 21,39% secara tahunan.

China masih kokoh sebagai negara tujuan ekspor utama dari Indonesia. Kenaikan ekspor ke Jepang membuatnya menggeser posisi India sebagai tujuan ekspor RI.

Ekspor sejumlah komoditas unggulan, seperti batu bara dan CPO tercatat anjlok, turut andil pada surplus neraca dagang Juli 2024 yang menyusut.

Surplus neraca perdagangan per Juli 2024 tercatat hanya US$0,47 miliar atau US$470 Juta atau jadi yang terendah pada tahun ini.

Neraca perdagangan Juli 2024 tercatat senilai US$0,47 miliar. Nilainya berkurang tetapi masih mempertahankan tren surplus neraca dagang 51 bulan berturut-turut.

Berikut ini jumlah ekspor CBU per Juli 2024 berdasarkan data Gaikindo: Toyota, Daihatsu, hingga Mitsubishi

Konsensus para ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Juli 2024 akan surplus US$2,47 miliar, atau melanjutkan tren surplus 51 bulan berturut-turut.

Perkembangan penjualan Pempek terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan jumlah produksi per harinya mampu mencapai 12 ton.

Kemendag memperkirakan nilai ekspor Indonesia ke Jepang akan meningkat pesat dengan adanya IJEPA.

PT Esta Indonesia Tbk. (NEST) segera tancap gas berekspansi setelah mendapatkan dana dari initial public offering (IPO).

Omset penjualan produk 30 UMKM Binaan BI NTB di luar pameran KKI periode 10 Juli sampai dengan 4 Agustus 2024 senilai Rp2,51 miliar

Bea Cukai mengajak para pelaku usaha setempat memanfaatkan klinik ekspor sebagai upaya memberi solusi atas kendala-kendala yang dialami pelaku usaha.

Otoritas AS menyimpulkan bahwa margin subsidi eksportir matras Indonesia sangat kecil, sehingga mendapatkan pembebasan bea masuk imbalan.