Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan pada Minggu (2/1/2022), pemerintah akan menawarkan tujuh seri.
Investor ritel masih akan tertarik dengan SBN ritel di tahun 2022, seiring dengan potensi peningkatan disposable income bagi para konsumen akibat membaiknya perekonomian.
Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C. Permana memaparkan, efek positif dari beleid ini adalah meningkatnya permintaan terhadap SBN Indonesia pada pasar sekunder.
Kepala Ekonom BCA, David Sumual menilai bahwa langkah pemerintah ini positif, dengan memberikan dasar hukum agar sisa anggaran bisa mendukung pemenuhan target-target ekonomi.
hingga akhir Oktober 2021, tingkat kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tercatat sebesar Rp950,98 triliun atau 21,39 persen dari total surat utang.
Bisnis, JAKARTA — Kondisi pasar obligasi domestik yang kondusif dan penurunan pajak bunga obligasi akan menopang prospek permintaan investor ritel terhadap instrumen sukuk…
Penghimpunan dana melalui surat berharga negara (SBN) ritel telah menembus Rp90 triliun hingga Oktober 2021 atau berada di atas target pemerintah. Faktor apa saja yang membuat…
Bisnis, JAKARTA — Likuiditas yang melimpah serta perilaku investor yang menghindari risiko dinilai akan membuat minat investor pada penjualan surat berharga negara (SBN)…
Bisnis, JAKARTA — Likuiditas yang melimpah serta perilaku investor yang menghindari risiko dinilai akan membuat minat investor pada penjualan surat berharga negara (SBN)…