Dalam empat bulan terakhir, Jawa Tengah dilaporkan mengalami deflasi. Penurunan harga disebabkan oleh melimpahnya pasokan sejumlah komoditas pertanian.
Komponen barang bergejolak (volatile goods) rupanya telah mencatatkan deflasi 5 bulan beruntun, sehinga menyebabkan deflasi secara umum sejak Mei 2024.
Sejumlah saham konsumer dan ritel mampu mencatatkan kenaikan harga di tengah indikasi pelemahan daya beli, yang tercermin dari deflasi empat bulan beruntun.
Dengan deflasi pada Agustus maka inflasi tahunan 0,78% (year-to-date/ytd) dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Agustus 2023 terhadap Agustus 2024 sebesar 2,05%.
BPS melaporkan bahwa terjadi deflasi empat bulan berturut-turut, sehingga tingkat inflasi dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2024 terus melandai.