Para ekonom memperkirakan Indonesia akan kembali mengalami deflasi pada September 2024, sehingga menjadi deflasi lima bulan beruntun.

Konsensus ekonom memperkirakan bahwa inflasi tahunan akan mereda ke 2% pada September 2024, tetapi terjadi deflasi lima bulan berturut-turut.

Jika ramalan ekonom benar adanya, artinya Indonesia akan mengalami deflasi bulanan selama lima bulan beruntun sejak Mei 2024.

Ekonom memprediksi deflasi berlanjut pada September 2024 seiring dengan perlambatan harga bahan pokok.

Rupiah ditutup menguat ke level Rp15.239 per dolar AS usai The Fed dan BI kompak memangkas suku bunga acuan pada September 2024.

Indeks saham properti yang menaungi BSDE, CTRA Cs mencatatkan peningkatan sebesar 0,99% menuju level 766,23, jelang pengumuman suku bunga BI, Rabu (18/9/2024).

OJK mengungkapkan kondisi perbankan Indonesia saat terjadi deflasi beruntun dalam 4 bulan terakhir.

Ekonom dan pemerintah memiliki sikap berbeda dalam menanggapi deflasi beruntun empat bulan terakhir. Dikhawatirkan ini menjadi gejala krisis ekonomi.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai tanda-tanda krisis ekonomi sudah terlihat usai terjadi deflasi selama Mei—Agustus 2024.

Hanya 47% perusahaan AS yang optimistis terhadap prospek bisnis lima tahun mereka di China, turun dari posisi tahun lalu.

Pada Agustus 2024, China sebenarnya masih mencatatkan inflasi, tetapi berada di bawah perkiraan dan mencerminkan lemahnya permintaan.

OJK menyatakan industri jasa keuangan masih terjaga dari dampak deflasi beruntun dan penurunan kelas menengah Indonesia.

Deflasi yang telah terjadi hampir dari 4 bulan berdampak cukup signifikan. Kemenperin buka suara

Kota Probolinggo mengalami deflasi pada Agustus 20024 yang dipicu terjaganya pasokan komoditas pangan ke daerah tersebut.

Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali mencatatkan deflasi keempat kalinya secara beruntun hingga Agustus 2024, yang tercatat sebesar 0,03% secara bulanan.