PT Brantas Abipraya (Persero) meluncurkan sebuah buku YANG menceritakan 40 tahun perjalanan perusahaan dalam pengabdiannya, berkarya membangun infrastruktur di seluruh Indonesia.

Pendanaan dari perbankan syariah sejauh ini baru berkontribusi sekitar 7 persen dari total pendanaan Brantas Abipraya.

Rencana IPO perusahaan konstruksi pelat merah ini sudah bergulir sejak 2018.

Bendungan yang mulai dibangun sejak 2015 tersebut dapat menyediakan air baku untuk wilayah rantai sebesar 500 liter per detik.

Satu bendungan yang telah rampung dibangun oleh Brantas Abipraya adalah Bendungan Tukul.

Pekerjaan konstruksi lapangan proyek preservasi jalan lintas timur Sumatra tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Proyek preservasi jalan nasional ini ditawarkan sepanjang 30 kilometer di Sumatra Selatan dengan menelan biaya investasi Rp1,34 triliun.

PT Brantas Abipraya (Persero) terus berupaya menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan pandemi Covid-19.

Brantas Abipraya optimistis proyek Tol Cisumdawu bisa selesai akhir 2021 dengan estimasi dilewati volume kendaraan harian sebanyak 21.118 kendaraan.

Selama pekerjaan terus dilanjutkan, WIKA tetap menerapkan protokol kesehatan yang sesuai ditetapkan dan Kementerian PUPR.

Dari 12 proyek bendungan itu, lima di antaranya ditargetkan beroperasi atau menunggu kontrak lanjutan, sedangkan tujuh bendungan masih dalam proses pembangunan.

Bila kendala sosial dan teknis ini dapat terselesaikan dengan baik, perseroan mengaku penyelesaian proyek akan dipercepat dari batas waktu kontrak yang ada.

Tahapan pemulihan menuju normalitas baru ini pun diterapkan melalui beberapa fase yang dimulai dari 25 Mei 2020 hingga akhir Juli.

Sebelumnya, perusahaan membagikan 1.000 masker gratis kepada masyarakat sekitar kantor pusat di Cawang, Jakarta.

Sinergi kedua perusahaan milik negara tersebut diharapkan memudahkan masyarakat untuk segera memiliki hunian idaman.