Sebagaimana diketahui, realisasi inflasi pada September 2023 merupakan yang terendah sejak Februari 2022.

Sementara secara tahunan, tingkat inflasi Sulsel tercatat cukup stabil di 2,33 persen (yoy).

Inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan, terutama beras, ikan layang, jagung manis, dan kacang panjang.

Faktor yang dapat berpotensi menjadi penyebab inflasi khususnya pada komoditas pangan seperti fenomena El Nino masih perlu diwaspadai.

Salah satu pemicunya dampak kenaikan BBM tahun lalu tidak terjadi lagi.

Kenaikan inflasi Agustus 2023 memberikan memberikan peluang bagi The Fed mempertahankan suku bunga acuan.

Pemprov Sulsel merumuskan lima poin penanganan inflasi untuk para pemerintah kabupaten/kota.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis tren inflasi di Jatim pada Agustus 2023 tercatat sebesar 0,11 persen (month to month/mtm)

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan laju inflasi Juli 2023 akan melambat ke level 3,09 persen yoy.

Laju inflasi pada akhir tahun ini diperkirakan kembali ke kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2-4 persen, dari tahun 2022 yang mencapai 5,51 persen.

Kendati inflasi Juni 2023 diperkirakan menurun, namun terdapat dua sektor yang dinilai menjadi penopang data ekonomi tersebut.

Sejumlah ekonom memperkirakan tingkat inflasi pada Juni 2023 akan kembali mengalami penurunan.

Bawang merah tercatat memiliki andil terbesar yaitu 0,03 persen dan mengalami inflasi 7,92 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi sebesar 0,33 persen pada April 2023 (month-to-month/mtm).

Inflasi tahunan pada Maret tercatat 4,97, lebih rendah dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai 5,47 persen.