Acara puncak Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 dengan tema “Agility in Uncertainty” akan digelar pada hari ini, Kamis (13/6/2024).

Pakuwon Jati (PWON) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp385 miliar sepanjang kuartal I/2024.

Pakuwon Jati (PWON) menyiapkan capital expenditure (capex) mencapai Rp650 miliar untuk memulai pembangunan superblok tahap pertama di IKN.

Pakuwon Jati (PWON) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2,71 triliun sepanjang 2024.

PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) menyiapkan anggaran hingga Rp1 triliun untuk 3 proyek di Semarang, Bandung, dan Semarang.

PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) berencana menerbitkan obligasi korporasi untuk menggenjot pertumbuhan kinerja pada semester II/2024.

Bumi Sakti Pertiwi (PAMG), pengelola Mal Pekanbaru dan Hotel Jatra menyatakan harus membeli solar industri 1.000 liter per hari imbas listrik PLN padam.

Ciputra Development (CTRA) kendati memiliki land bank jumbo belum memiliki rencana untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK.

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) menargetkan pertumbuhan kinerja Balikpapan Superblock seiring dengan perkembangan IKN Nusantara.

PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) memiliki sejumlah proyek properti yang sedang berjalan, yaitu Green Valley 1, Green Valley 2, dan The Green Condovilla.

PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) memaparkan strategi untuk meningkatkan tingkat kunjungan Mal Pekanbaru sekaligus kinerja keuangan.

Kebijakan mengenai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang baru saja disahkan beberapa hari lalu diperkirakan menjadi peluang baru bagi emiten properti.

Summarecon Agung (SMRA) menyiapkan investasi senilai Rp500 miliar untuk membangun pusat perbelanjaan baru di Makassar.

BP Tapera telah bekerja sama dengan 7 manajer investasi untuk mengelola dana Tapera. Cek returnnya per tahun.

Pemberlakuan iuran Tapera akan dimulai pada 2027. Mampukah program ini memberikan cuan bagi emiten properti?