Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia tercatat memiliki produk jamu. Berikut daftar emiten kesehatan di BEI selengkapnya.

Sebanyak 6 emiten grup BUMN alias pelat merah terpantau turun kasta dari papan utama ke papan pengembangan

PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengumumkan akan melakukan RUPST 2023 yang mengindikasikan Laporan Keuangan KAEF akan segera terbit.

PT Indofarma Tbk. (INAF) melakukan perombakan susunan komisaris dan direksi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Kamis (11/1/2024).

IHSG tembus rekor dengan saham-saham farmasi melonjak seiring dengan naiknya kasus Covid-19, sedangkan saham bank BBCA-BBRI menjadi yang terbanyak transaksi.

Selama lima hari perdagangan terakhir, saham Kimia Farma (KAEF) mencatatkan lonjakan 50,99%.

Kenaikan harga saham emiten kesehatan dinilai hanya sebagai euforia semata di tengah meningkatnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Saham Kimia Farma (KAEF) melambung hingga dua kali lipat belakangan ini, sejalan dengan tren kenaikan harga saham-saham kesehatan.

IHSG diperkirakan akan konsolidasi di rentang 7.100-7.150 hari ini, Rabu (20/12/2023) jelang putusan RDG BI soal kebijakan moneter dalam negeri.

Saham KAEF, IRRA, hingga PEHA melejit saat IHSG ditutup ke zona hijau pada perdagangan hari ini.

IHSG ditutup naik pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa (19/12/2023). Saham GOTO, GTRA dan KAEF terpantau paling aktif diperdagangkan siang ini.

IHSG dibuka menguat ke 7.134,50 pada perdagangan hari ini, Selasa (19/12/2023). Duo saham farmasi KAEF dan INAF terpantau melesat di zona hijau pagi ini.

Transaksi BUMN untuk produk UMKM dalam Bazaar yang digelar setiap bulan pada 10 bulan pertama 2023 mencapai 11.988 transaksi dengan nilai Rp9,8 miliar.

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) melakukan penandatanganan MoU untuk menjajaki kerja sama di bidang farmasi dan layanan kesehatan.

Grup BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) masih membukukan rugi bersih hingga kuartal III/2023.