Nilai tukar rupiah masih diprediksi tertekan seiring bertahannya tren penguatan indeks dolar AS pada Kamis (22/10/2015)

Bursa Eropa berfluktuasi sebelum ditutup sedikit berubah, seiring investor terombang-ambing antara mengkhawatirkan pertumbuhan global dan optimistis terhadap kinerja korporasi.

Bursa AS melemah setelah saham Valeant Pharmaceuticals International Inc mendorong sektor kesehatan ke pergerakan liarnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (22/10/2015).

PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) membukukan kontrak baru senilai Rp2,71 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.

Volume transaksi obligasi korporasi terpantau naik 18% pada perdagangan Selasa (20/10/2015).

Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 4,95% pada perdagangan Selasa (20/10/2015).

Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 4,95% ke Rp8,07 triliun pada perdagangan kemarin.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung bervariasi pada perdagangan Rabu (21/10/2015).

Bursa Asia melemah, mengikuti penurunan bursa AS, ditengah hasil kinerja emiten yang beragam.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah seiring mulai meningkatnya aksi jual.

Nilai tukar rupiah masih diprediksi akan melemah pada perdagangan Rabu (21/10/2015).

Indeks harga saham gabungan diprediksi bergerak pada kisaran support 4.520-4.470-4.373 dan resisten 4.635-4.735-4.835 pada Rabu (21/10/2015).

Bursa Eropa melemah setelah data menunjukkan adanya perbaikan kondisi pinjaman regional, mengurangi prospek tambahan stimulus moneter.

Bursa AS turun dari level tertingginya dalam dua bulan seiring mengecewakannya kinerja IBM.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) membentuk pola kenaikan jangka menengah.