Rupiah pada penutupan perdagangan Rabu (24/6/2015), terdepresiasi 0,35% ke Rp13.301. Bagaimana pergerakan rupiah hari ini, Kamis (25/6/2015)? Ikuti lajunya secara live mulai…

IHSG dibuka melemah 0,19% ke level 4.944,13 pada perdagangan hari ini, Kamis (25/6/2015). Bagaimana pergerakan IHSG selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.

Indeks Hang Seng hari ini ditutup turun 0,95% ke level 27.145,75. Hang Seng pagi tadi dibuka turun 0,28% ke level 27.329,17 kemudian bergerak pada kisaran 27.120,7227.350,49.

Indeks STOXX Europe 600 langsung melemah 0,41% pada pembukaan ke level 396,05.

Indeks Nikkei 225 hari ini turun 0,46% ke level 20.771,40 mengakhiri rally 4 hari yang mendorong indeks ke rekor tertinggi dalam 18 tahun.

Indeks KOSPI hari ini turun 0,02% ke level 2.085,06 pada penutupan perdagangan setelah dibuka melemah 0,37% ke level 2.077,84

William Surya Wijaya dari Indosurya Securities mengatakan dinamika perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini relatif normal.

Jakarta Islamic Index (JII) pada akhir sesi I turun 0,67% ke angka 661,91.

Indeks Bisnis27 turun 0,46% ke level 416,92 pada jeda siang setelah pagi tadi dibuka melemah 0,24% ke level 417,82. Bisnis27 bergerak pada kisaran 414,70418,05.

IHSG turun 0,39% ke level 4.934,27 pada akhir sesi I setelah pagi tadi dibuka turun 0,19% ke level 4.944,13

Situs resmi Bank Indonesia, bi.go.id, menempatkan kurs tengah BI di Rp13.323 per dolar AS.

Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka menguat 0,26% ke harga 2.280 ringgit atau Rp8,08 juta per ton.

Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 8 sektor melemah dan 1 sektor meguat pada pukul 09.35 WIB.

Jakarta Islamic Index (JII) pagi ini dibuka turun 0,34% ke level 664,11 kemudian melemah 0,60% ke level 662,37 pada pukuk 09.22 WIB.

IHSG hari ini dibuka turun 0,19% ke level 4.944,13 kemudian terus merosot ke level 4.929,60 pada pukul 09.06 WIB atau lebih rendah 0,48% dari penutupan kemarin.

Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melonjak 2,25% ke harga 2.271 ringgit atau Rp7,92 juta per ton menjelang penutupan.