Dua orang dipanggil yakni Kepala Bagian Sekretariat Komisi VI DPR RI Dewi Resmini dan Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII DPR RI Nanik Herry Mukti.

Kekecewaan diluapkan usai mendengar surat permintaan penjadwalaan ulang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Alasannya, tim KPK masih membutuhkan koordinasi dalam menghadapi gugatan praperadilan tersebut.

Dia akan dimintai keterangannya terkait kasus dugaan suap PLTU Riau-1 yang menjerat Direktur Utama PT PLN nonaktif Sofyan Basir.

Serangkaian proses penggeledahan dilakukan karena KPK menduga terdapat bukti-bukti dalam kasus ini.

Presiden Joko Widodo baru saja menetapkan 9 orang Pansel calon pimpinan KPK jilid V periode 2019-2023 pada Jumat (17/5/2019).

Agus telah diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka anggota DPR Markus Nari terkait kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau KTP-el,…

Dia menyangkal bahwa dugaan pemberian barang mewah berkaitan dengan jabatan lantaran masa bakti sebagai bupati hanya menyisakan waktu dua bulan lagi

Bisnis, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi menyita 18 dokumen risalah hasil rapat yang melibatkan Komisi VI DPR dan komisi lain dengan mitra kerjanya terkait dengan kasus…

Samsul menggugat auditor BPK terkait laporan hasil pemeriksaan investigatif kerugian keuangan negara dalam perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada Februari…

Lembaga antirasuah memang menduga bahwa tersangka Asty tidak bekerja sendiri dalam memberikan suap kepada Bowo Sidik. Pengetahuan korporasi dalam adanya pemberian suap oleh…

Tersangka baru tersebut menyusul dua nama yang sudah lebih dulu dijerat KPK yaitu mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis M. Nasir dan Direktur Utama PT Mawatindo…

Tim penyidik menyita 18 dokumen risalah rapat di Komisi VI dan lainnya. Risalah itu, menurutnya, sepanjang  2014 sampai dengan saat ini.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bisa didaftakan mulai 22 hingga 29 Mei 2019 termasuk pada hari akhir pekan.

KPK juga turut memanggil  Manajer Keuangan PT HTK Mashud Masdjono sebagai saksi untuk tersangka Asty Winasti.

Keduanya adalah Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda dan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon.