Pasar modal Indonesia, bakal menjadi salah satu sasaran bagi para manajer investasi global untuk menempatkan portofolio investasinya pada 2024.

Dua perusahaan investasi internasional yakni Blackrock Inc, dan UBS AG terekam melakukan transaksi saham dalam dalam jumlah signifikan di GOTO.

Bank-bank seperti Mandiri (BMRI), BNI (BBNI), BRI (BBRI) dan BCA (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 10%-12% pada 2024.

Sektor kesehatan yang dihuni SILO, HEAL, MIKA, dinilai memiliki prospek yang menarik dan menjanjikan untuk terus bertumbuh, kendati pandemi Covid-19 telah usai.

Blackrock Inc terekam memborong saham di sejumlah emiten properti seperti SMRA, LPKR, BSDE, hingga PWON setelah munculnya kebijakan insentif PPN DTP.

Proyeksi produksi nikel global yang dibayangi surplus, pemulihan ekonomi China dan proses divestasi saham akan menjadi sentimen bagi INCO di 2024

China berencana menerbitkan kebijakan cadangan batu bara nasional mulai 2027. Hal itu dikhawatirkan dapat menggerus pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara itu.

Pasar nikel kelas 2 yang menjadi primadona Indonesia, diperkirakan mengalami kelebihan pasokan setidaknya hingga 2030.

Industri keuangan syariah dan industri halal dinilai menjadi bagian penting dalam ekosistem ekonomi syariah, yang dapat mendukung ambisi Indonesia Emas 2045

Tantangan besar akan dihadapi oleh e-commerce Asia Tenggara, terutama Indonesia, seperti Shopee milik Sea Ltd. apabila Tiktok kerja sama dengan GOTO.

Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik di dunia, diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun ini.

Lo Kheng Hong kembali menyerok saham Gajah Tunggal (GJTL) untuk kedua kalinya berturut-turut pada 1 Desember 2023, setelah sebelumnya pada 30 November 2023.

Chandra Asri Petrochemical (TPIA), menjadi salah satu penyedia material baku pelampung (floaters) sistem panel surya di PLTS Cirata.

Aksi akuisisi tambang oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) alias Harita Nickel, dinilai memberikan keuntungan yang signifikan bagi perseroan.

BBN Airlines mendapatkan pendanaan sebesar US$6,2 juta (setara dengan Rp96,1 miliar) dari perusahaan induknya, Avia Solutions Group.

Aksi ekspansi para pelaku usaha di sektor rumah sakit, tercatat kian ramai di Indonesia. Tak hanya dari investor lokal, minat ekspansi juga datang dari asing.