Simak kurs dollar AS BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI pada hari ini, Kamis 14 November 2024.

Kebijakan Donald Trump yang memenangi pilpres AS 2024 bisa menjadi ganjalan ekspansi bisnis dan kinerja perbankan pada tahun depan.

Menjelang tutup tahun, sejumlah emiten membagikan ‘kado’ untuk para pemegang sahamnya berupa aliran dividen interim.

BRI mengukur korelasi ekonomi Indonesia lebih kuat ke China dibandingkan dengan AS, kondisi ini akan menyebabkan dampak ikutan jika terjadi perang dagang.

Direktur Utama Bank Mandiri (BMRI) Darmawan Junaidi menyebutkan sejumlah tantangan yang dihadapi perbankan, dari likuiditas hingga risiko penurunan daya beli.

Laba Bank Sahabat Sampoerna meningkat 40,2% YoY per kuartal III/2024.

Jumlah kantor BRI pada September 2024 mencapai 7.594 kantor, angka tersebut menurun dibandingkan jumlah kantor pada 2020 sebanyak 9.030 kantor.

Bank Ina (BINA) milik konglomerat Anthoni Salim mencatatkan arah kinerja berbeda dengan Bank Sinarmas (BSIM) milik keluarga Widjaja per kuartal III/2024.

Sejumlah perbankan milik konglomerat di Indonesia mengalami peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) per kuartal III/2024, bahkan mendekati ambang batas…

NPL tinggi di sejumlah bank milik konglomerat dinilai terkait dengan strategi bisnis masing-masing, maupun karena terpengaruh pelemahan daya beli masyarakat.

Nilai tebaran dividen interim BCA pada 2024 naik 17,85% dibandingkan pembayaran tahun lalu yang setara Rp5,23 triliun.

Bank Central Asia (BBCA) atau BCA akan membagikan dividen interim setara Rp6,1 triliun pada Desember 2024 kepada pemegang saham.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah menuju posisi Rp15.745 pada perdagangan Selasa (12/11/2024).

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih mengkaji dan menyusun berbagai rencana bisnis bank untuk 2025.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memperoleh fasilitas pinjaman US$600 juta dari 6 lembaga keuangan internasional.

PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik taipan Anthoni Salim, mencatatkan laba bersih Rp110,23 miliar pada kuartal III/2024.