Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan terdapat enam aksi nasional yang akan dilakukan Tim Gugus Tugas Pengendalian Penyakit Ikan Nasional.

KKP membentuk Tim Gugus Tugas Pengendalian Penyakit Ikan Nasional yang beranggotakan unsur pemerintah, pakar, praktisi, akademisi, dan asosiasi perikanan budidaya.

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) berhasil menyerap ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 3,2 juta kg atau 3.529 ton pada semester I/2020.

Pasokan ikan berkurang akibat cuaca di perairan Selat Sunda memburuk, di mana selain gelombang tinggi juga angin kencang.

Perepatan waktu pengurusan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri pengolahan ikan.

Permintaan ekspor produk ikan olahan untuk segmen ritel mengalami lonjakan hingga 20% selama masa pandemi Covid-19.

Permintaan ekspor untuk sektor hotel, restoran dan kafe (horeka) memang sangat turun drastis.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Aan Kurnia menyatakan nelayan di Natuna hanya menggunakan kapal berukuran 5 gt - 10 gt. Kebanyakan dari para nelayan itu juga belum memiliki…

Pemerintah diminta lebih tegas dalam melakukan pengusutan, mengungkap kasus, dan memberikan hukuman maksimal dalam praktik perdagangan orang.

Ekspor tuna sirip kuning melalui Bandara Udara Mutiara Sis Aljufri, Palu menjadi yang pertama kali dilakukan.

Menteri KKP Edhy Prabowo ingin memastikan produksi perikanan tetap berjalanan sekaligus memberi dukungan kepada nelayan, pembudidaya, pelaku usaha di masa pandemi ini.

Penjualan melalui pasar daring (online) dan ekspor dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan serapan hasil tangkapan ikan nelayan.

Subsektor perikanan menjadi satu-satunya sektor pertanian di Bali yang mengalami peningkatan.

Ekspor mulai terhenti awal tahun, negara tujuan biasanya Jepang, China dan Amerika Serikat.

Usulan PMN Rp500 miliar kepada Perinus dan Perindo dilakukan agar hasil produksi perikanan dari nelayan tangkap dan budidaya bisa terserap optimal.