Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana menggelontorkan dana Rp474,9 miliar untuk membantu stakeholder perikanan yang terimbas pandemi virus corona.
Dijelaskannya, total volume ekspor dalam kurun waktu enam bulan tersebut sebanyak 596.000 ton, sedangkan periode serupa tahun lalu sebesar 528.000 ton.
Lampung tetap menjadi pengekspoir terbesar udang di Indonesi dan terus berupaya melestarikan perikanan dengan menggiatkan restocking ikan-ikan endemik di sungai dan embung.
Supply Chain Indonesia (SCI) menyebutkan sejumlah tantangan yang sedang dihadapi sektor logistik perikanan pada masa pandemi dan revolusi industri 4.0.
KKP memastikan hasil perikanan Indonesia yang diekspor ke China aman dikonsumsi karena sudah menerapkan prosedur pengolahan sesuai standar internasional dan WHO.
KKP melakukan pemberdayaan kepada nelayan untuk melakukan pengembangan dan diversifikasi usaha, agar tidak menggantungkan pendapatan pada hasil tangkapan saja.
KKP menegaskan prioritas utama pemerintah adalah mengembangkan budi daya lobster dan bukan ekspor agar nelayan memiliki pengetahuan dan dapat mendorong kesejahteraan.