Rencana Presiden Prabowo melakukan hapus tagih kredit macet UMKM menghadirkan PR baru bagi industri penjaminan.

Bisnis, JAKARTA — Asuransi umum, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) berencana mengejar target ekuitas minimum Rp1 triliun per 2029 melalui penyuntikan ekuitas…

Beberapa pakar dan praktisi asuransi turut berkomentar ihwal apa saja yang perlu menjadi perhatian dari rencana pemutihan utang nelayan dan petani.

Pakar mewanti-wanti risiko rencana penghapusan utang nelayan dan petani terhadap industri asuransi kredit dan penjaminan.

Industri penjaminan memikul tuntutan mencapai target tinggi penetrasi dan cakupan penjaminan UMKM, tetapi di sisi lain ada persaingan ketat dengan asuransi.

Pasar asuransi umum yang beririsan dengan pasar industri penjaminan disebut menjadi tantangan bagi pertumbuhan industri asuransi.

OJK mengatakan bahwa perusahaan asuransi penyelenggara asuransi kredit harus memastikan kecukupan preminya.

Sebelumnya, Jasindo telah menghentikan asuransi kredit karena sempat memengaruhi kinerja perusahaan karena klaimnya yang melonjak.

Bisnis, MANGUPURA — Tren penurunan penetrasi asuransi menjadi tantangan fundamental tersendiri bagi industri, baik regulator maupun pemain mesti melakukan reformasi signifikan.

Pemberian akses SLIK oleh OJK bertujuan agar perusahaan bisa memastikan nasabah asuransi kredit benar-benar layak untuk mendapatkan proteksi atas kreditnya.

Geliat perekonomian membawa potensi pertumbuhan industri asuransi pada semester II/2024. Namun, berbagai risiko hingga tingginya klaim jadi tantangan.

Dari total klaim asuransi umum, asuransi kredit menjadi klaim yang paling tertinggi mencapai Rp8,3 triliun.

Penyaluran kredit perbankan yang positif dapat berdampak pada tumbuhnya lini asuransi jiwa kredit, juga mendorong asuransi untuk melakukan ekspansi.

Kondisi tumpang tindih antara pasar penjaminan dan asuransi umum dinilai sebagai salah satu tantangan pertumbuhan industri penjaminan di Indonesia.

Ciputra Life mencatatkan premi senilai Rp397,8 miliar per Agustus 2024, melonjak 43% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

AAJI mengungkapkan bahwa pertumbuhan asuransi jiwa kredit sangat bergantung pada berbagai faktor makroekonomi yang menjadi pendorong nasabah meminjam ke bank.