Melambatnya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2024 didorong terutama oleh menurunnya kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha pada kuartal III/2024, kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga, tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang 14,4%.

Kinerja terutama didorong oleh meningkatnya kinerja sektor industri pengolahan, konstruksi dan penyediaan akomodasi dan makan minum.

Lapangan Usaha transportasi dan pergudangan menjadi yang tertinggi kedua yang mengalami pertumbuhan hingga 9,56% sepanjang triwulan II/2024

Penurunan kapasitas produksi disebabkan oleh menurunnya kapasitas utilisasi sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Industri Pengolahan.

Pelaksanaan SKDU di Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Bali yang mewakili 17 kategori lapangan usaha.

Bank Indonesia (BI) mencatat kegiatan dunia usaha menguat pada kuartal I/2024.

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja dunia usaha akan meningkat pada kuartal I/2024.

Melambatnya kegiatan dunia usaha tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,17% pada kuartal IV/2023, turun dari 15,65% di kuartal III/2023.

Executives Global Network (EGN) Indonesia memprediksi dunia usaha bakal menghadapi tiga tantangan utama pada 2024.

unia usaha masih menghadapi tantangan pada sisa tahun ini, menyusul sejumlah data indikator ekonomi sektor riil yang cenderung melambat.

Inflasi bukan satu-satunya instrumen yang perlu dikendalikan untuk mempertahankan tren positif kinerja manufaktur Indonesia.

Dunia usaha menghadapi tantangan politik baik dari gejolak global maupun dari dalam negei.

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani memberikan janji yang menyejukkan bagi dunia usaha di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.

Penguatan optimisme sejalan dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, berlanjutnya vaksinasi dan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat.

Kadin menilai kenaikan suku bunga acuan BI jadi 5,5 persen berpotensi menghambat pengembangan dunia usaha dalam jangka pendek. Ini harapan Kadin ke pemerintah: