Pegadaian berencana melakukan refinancing surat utangnya seiring turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate ke level 6%.

Investor perlu mencermati produk investasi yang dapat memberikan imbal hasil paling optimal saat suku bunga acuan bergerak turun.

Adira Finance menargetkan dana Rp9 triliun dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI. Dalam waktu dekat, obligasi tahap IV senilai Rp2 triliun akan ditawarkan.

Pemerintah mengantongi Rp24,22 triliun dari penjualan sukuk ritel SR021 didukung oleh animo tinggi masyarakat mengoleksi surat berharga negara.

Pefindo menilai penerbitan obligasi korporasi akan menjadi pilihan bagi korporasi untuk mendanai kebutuhan modal kerja di era suku bunga rendah.

Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memastikan kesiapan dana untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada November 2024.

BEI mencatat total nilai emisi obligasi dan sukuk mencapai Rp90,79 triliun hingga akhir pekan ini.

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menggelar penawaran tender untuk pembelian kembali surat utang anak usahanya dengan nilai maksimal US$150 juta.

Pasar obligasi Indonesia mencatat kinerja positif pada Agustus 2024. Ke depan, prospeknya dibayangi oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan suku bunga The Fed.

Kemenkeu menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) seri FR0105 senilai Rp3 triliun dengan tenor 40 tahun.

Perusahaan pembiayaan atau multifinance akan mencari sumber pendanaan paling efisien di tengah tren suku bunga tinggi. Pilih perbankan atau obligasi?

Para pelaku pasar dan manajer investasi memandang aset saham dan surat utang domestik kini menjadi lebih menarik.

Oto Multiartha menawarkan tiga seri obligasi dengan tingkat bunga masing-masing 6,55%, 6,90%, dan 7,10% per tahun.

Sukuk Wakaf Ritel seri SWR005 dengan kupon 6,50% dapat dibeli pada 9 Agustus—9 Oktober 2024.

Pemerintah mengantongi Rp27 triliun dari hasil lelang SUN yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa (20/8/2024). Permintaan investor membludak.