Emiten BUMN karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan piutang total senilai Rp18 triliun dan setengah di antaranya merupakan piutang dari BUMN.
PTPP mengantongi nilai kontrak Rp2,9 triliun dari IKN, kemudian menyusul WSKT sebesar Rp2,55 triliun, ADHI sebanyak Rp1,4 triliun, dan WIKA Rp1,1 triliun.
Peningkatan bottom line ADHI pada September 2022, selain dikontribusikan dari peningkatan pendapatan juga disebabkan adanya efisiensi pada beban usaha.
Sementara, perolehan kontrak baru ADHI sampai dengan September 2022 mencapai Rp18,1 triliun atau telah mencapai sekitar 70 persn–80 persen dari target.
Pertumbuhan kontrak baru ADHI, WIKA, dan PTPP meningkat tajam per September 2022, sementara WSKT melemah sendirian jika dibandingkan dengan kuartal III/2021.
Bisnis, JAKARTA — Emiten BUMN Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) terus mempertebal perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) hingga…