Defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai US$3 miliar atau 0,9% dari PDB pada kuartal II/2024.

Ekonomi Indonesia dibayangi oleh risiko defisit kembar atau twin deficit. Ini penjelasan pemerintah.

Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan RI melebar hingga tembus US$2,2 miliar pada Kuartal I/2024.

Ekonom memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) Indonesia akan melebar pada kuartal I/2024, seiring dengan surplus neraca perdagangan yang menyusut.

Selesainya proses pelepasan saham Vale hingga jalur defisit neraca dagang RI menjadi berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id.

Defisit transaksi berjalan Indonesia diperkirakan akan melebar pada tahun ini seiring dengan berlanjutnya perlambatan ekonomi global.

Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan RI kembali bukukan defisit US$1,6 miliar pada 2023.

Pada tahun ini, ekonom memperkirakan defisit transaksi berjalan akan melebar menjadi 1,0% dari PDB.

Defisit transaksi berjalan menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Rabu, (22/11/2023).

Melihat kondisi defisit neraca transaksi berjalan dan neraca finansial, BI diprediksi mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%.

Neraca Pembayaran Indonesia tercatat defisit senilai US$1,5 miliar pada kuartal III/2023.

Defisit transaksi berjalan akan melebar pada kuartal keempat 2023 karena defisit neraca perdagangan jasa yang lebih tinggi memasuki musim liburan.

Sejalan dengan penyusutan neraca perdagangan hingga September 2023, transaksi berjalan pada akhir 2023 akan mengalami defisit sebesar 0,4 persen dari PDB.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro meramal transaksi berjalan 2023 bakal defisit 0,65 persen. Ini penyebabnya.

Defisit transaksi berjalan tersebut setara dengan 0,5 persen dari PDB pada kuartal II/2023.

Transaksi berjalan penuh kecemasan. Kinerja dagang yang melandai, perlambatan ekonomi China, dan lunglainya harga komoditas di pasar global menjadi momok yang mendorong transaksi…