Garuda Indonesia mengembalikan pesawat bombardier yang selama ini banyak digunakan untuk melayani wilayah timur Indonesia.

Tak hanya maskapai penerbangan, lessor juga mengalami kesulitan karena banyak maskapai yang tak mampu melanjutkan pembayaran bahkan mencicil hutangnya.

Kasus hukum tersebut berkaitan dengan dugaan suap kontrak penjualan pesawat perusahaan Bombardier kepada emiten berkode saham GIAA tersebut pada 2011.

Manajemen Garuda Indonesia menegaskan akan mengurangi penggunaan pesawat seperti Bombardier dan ATR lantaran dianggap tidak cocok dengan karakter penumpang Indonesia.

Bisnis.com, TOKYO - Mitsubishi Aircraft Corporation berusaha mendorong lagi penjualan pesawat buatannya setelah menyelesaikan proses kelengkapan sertifikasi selama setahun.Prinsipal…

BISNIS.COM, JAKARTA—Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink, akan mengoperasikan hingga 139 unit pesawat hingga akhir tahun ini, sebagai kelanjutan dari program pengembangan…

JAKARTA--Maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan menerima tujuh pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen untuk menguatkan program ekspansinya dalam memperkuat jalur-jalur domestik…