Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) resmi membentuk Sub Holding PalmCo dan menunjuk Jatmiko Santosa sebagai direktur utama.
Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir resmi menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding PTPN menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo.
PTPN X menargetkan kinerja produksi tanaman tebu tahun ini bisa 416.500 ton dengan tingkat produktivitas lahan 85 ton/ha untuk kebutuhan musim giling 2023.
PTPN X berfokus dalam pengelolaan on farm di mana nantinya akan ada peningkatan standar dalam pengelolaan on farm agar menghasilkan tebu yang berkualitas.
Jumlah produksi gula tersebut merupakan dari hasil giling tebu sebanyak 4,69 juta ton. Jumlah produksi 110 persen dari target RKAP 2022 yang telah ditentukan.
Jika jumlah tebu giling mampu menembus di atas 4 juta ton berarti telah memecahkan rekor jumlah tebu digiling PTPN X dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Jumlah tebu giling PTPN X tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu periode sama hanya sebesar 3,1 juta ton dan produksi gula 2021 sebesar 226.000 ton.
Tahun ini, PTPN X dihadapkan pada tantangan iklim kemarau basah yang berpengaruh pada rendemen tebu, sehingga manajemen berfokus menjaga kestabilan kondisi pabrik.
Indikator-indikator produksi yang terealiasi tahun ini telah menunjukkan bahwa tantangan bisnis mampu dihadapi dengan baik oleh PTPN X, baik di sisi on farm maupun off farm.
Jumlah produksi daun hijau tahun ini mengalami peningkatan 204 ton jika dibandingkan dengan tahun lalu. Begitu juga dengan rendemen mengalami peningkatan 0,8 persen.
Layanan jasa yang diberi nama Nusantara Maintenance Facilities (NMF) ini dihadirkan perseroan untuk menjawab kebutuhan pasar, khususnya di dunia industri.