Industri pengolahan menjadi kontributor terbesar bagi PDB Indonesia pada kuartal I/2024.

Apindo menyebut produktivitas industri pengolahan makin tinggi jelang lebaran 2024, khususnya pada industri yang berkaitan dengan kebutuhan sekunder.

Kenaikan nilai IKI bulan ini dipengaruhi oleh peningkatan indeks dari variabel persediaan produk sebesar 1,35 poin menjadi 55,63.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor bahan baku penolong pada Januari 2024 turun sebesar 2,96% year-on-year (yoy)

BPS mencatat industri pengolahan menjadi lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2023.

Peningkatan realisasi investasi sektor industri pengolahan belum diikuti pembukaan lapangan kerja yang luas. Dalam beberapa tahun, jumlahnya terpangkas.

Kinerja industri pengolahan atau manufaktur Indonesia diperkirakan dapat tumbuh positif di kisaran 5,4%-5,6% pada 2024.

Kadin merespons kinerja ekspor industri pengolahan atau manufaktur yang melorot 9,2% (year-on-year/yoy) sepanjang 2023.

BPS mencatat pelemahan ekspor industri pengolahan menjadi faktor pendorong utama anjloknya kinerja ekspor Indonesia sepanjang 2023.

Industri pengolahan digadang menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 mendatang.

Rasio kredit macet atau NPF multifinance dari industri pengolahan dan real estat masing-masing berada di level 7,42% dan 5,75% sepanjang sembilan bulan 2023.

Kinerja industri pengolahan diproyeksi akan tetap tumbuh stagnan di level 5% pada tahun politik seiring dengan masih adanya permintaan yang kuat.

Pertumbuhan sektor manufaktur mencapai 5,20% pada triwulan III/2023. Bagaimana dengan penyerapan tenaga kerjanya?

Gelombang PHK massal mulai terjadi di industri tekstil dan rentan terjadi di industri lainnya di Indonesia.

Menperin Agus Gumiwang menyebut pertumbuhan sektor manufaktur 5,20 persen membuktikan bahwa proses deindustrialisasi tidak terjadi di Indonesia.