Kementerian ESDM menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) senilai US$73,53 per barel untuk Oktober 2024.

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) turun menjadi US$72,54 per barel pada September 2024.

Kementerian ESDM menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dipatok sebesar US$78,51 per barel pada Agustus 2024.

Presiden Joko Widodo menyampaikan secara resmi dokumen Nota Keuangan dan APBN 2025, yang dijalankan presiden terpilih Prabowo Subianto pada tahun pertamanya.

Kementerian ESDM menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia Juli 2024 sebesar US$82 per barel atau naik dibandingkan Juni 2024.

Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM Arifin Tasrif telah menyepakati asumsi dasar sektor ESDM untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025

Lemahnya kurs rupiah dan harga minyak mentah Indonesia membuat pendapatan Pertamina pada 2023 turun. Namun, perseroan tetap mampu meningkatkan laba.

Kementerian ESDM mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok di angka US$75-US$85 per barel pada RAPBN 2025.

Ketegangan di Timur Tengah telah memicu lonjakan harga minyak mentah Indonesia atau ICP ke US$87,61 per Barel.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai turunnya penerimaan negara bukan pajak atau PNBP dari migas dan nonmigas akibat harga komoditas lesu.

Penetapan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau ICP Februari 2024 dipicu kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan akibat ketegangan di Timur Tengah.

Menteri ESDM Arifin Tasrif, menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) Januari 2024 sebesar US$77,12 per Barel.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menetapkan harga ICP November 2023 sebesar US$79,63 per barel atau susut US$7,09 per barel dibandingkan pada Oktober 2023.

Harga minyak mentah global, baik Brent maupun WTI, turun di bawah asumsi pemerintah dalam APBN 2023 yang senilai US$90 per barel.

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Oktober 2023 turun US$3,45 per barel dari posisi bulan sebelumnya.

Harga minyak mentah yang diprediksikan menembus US$100 per barel dalam 12 bulan ke depan, berpotensi mendatangkan tekanan bagi anggaran negara.