Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai lonjakan impor gula hingga gandum tak terbendung, dibutuhkan cara mengendalikan secara jangka panjang.

Pengusaha makanan dan minuman memperkirakan lonjakan harga gula rafinasi bakal bertahan hingga musim panen tahun depan.

Kantor Staf Presiden (KSP) memaparkan impor gula Indonesia tinggi dan cenderung meningkat, bahkan mencapai 6 juta ton pada 2023.

Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengungkapkan bahwa saat ini pasokan gula dunia dalam posisi terancam.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimis dengan dimulainya masa giling secara serentak di pertengahan tahun ini, maka impor gula dapat ditekan.

Pasokan beras dan gula di dunia berpeluang kian mengetat seiring keputusan beberapa negara produsen membatasi ekspornya.

Para petani tebu dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang merupakan sentra produksi gula nasional mengecam importasi gula saat memasuki musim giling.

Impor gula ini merupakan bagian dari 32.500 ton dari total penugasan 107.900 ton, yang akan didatangkan hingga Mei 2023. 

Sebanyak 2.000 ton gula kristal putih atau GKP impor telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (31/3/2023).

ID FOOD mendapat penugasan untuk mengimpor gula kristal putih 107.900 ton yang kedatangannya bertahap sampai Mei 2023

ID Food siap mengimpor gula 107.900 ton mulai masuk Indonesia sebelum Lebaran.

Kebijakan impor beras bervolume jumbo tahun ini, seolah mengulang peristiwa serupa yang terjadi di sektor pangan pada tahun politik periode-periode sebelumnya.

Harga pangan seperti beras, kedelai, gula pasir, dan tepung terigu mengalami kenaikan pada pekan ini.

Stok pangan pada 2023 dinilai cukup. Hanya saja untuk beberapa komoditas seperti beras, gula konsumsi, dan kedelai masih harus diimpor.

Kementerian Perdagangan memutuskan impor gula dilakukan pada 2023 ini