China merilis paket stimulus jumbo pada Selasa (24/9/2024). Stimulus terbesar sejak pandemi ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi China dan juga dunia.
Perekonomian Indonesia dinilai dapat terpengaruhi oleh perlambatan ekonomi AS dan China sehingga perlu respons kebijakan, termasuk dari Bank Indonesia.
Tekanan terhadap pemerintah China semakin besar di tengah krisis perumahan berkepanjangan, tingginya pengangguran, masalah utang, hingga tensi perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.400—Rp15.500 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/9/2024).