Asosiasi tekstil Indonesia buka-bukaan penyebab sektor manufaktur Indonesia masih lesu, terutama karena maraknya barang impor yang menghantam industri lokal.
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengungkapkan penyebab kinerja PMI Manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 kontraksi ke level di bawah 50.
Sektor manufaktur tumbuh 5,20%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan III/2023. Pelaku usaha mewaspadai pelemahan nilai tukar dan daya beli.