Merger AP I dan AP II menjadi InJourney Airports akan membuat Indonesia berada di urutan ke-5 pengelola bandara terbesar di dunia.

Dirut Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi bicara soal nasib karyawan AP I dan AP II usai keduanya merger.

Kementerian BUMN tengah mengkaji pemisahan atau spin off perusahaan pengelola (operating company) untuk beberapa bandara di Indonesia.

Penggabungan usaha Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II di bawah subholding pengelola bandara InJourney Airports akan meningkatkan investor.

PT Angkasa Pura I mendukung pembentukan Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dalam upaya transformasi industri aviasi dan kebandarudaraan nasional.

PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) resmi merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports pada Kamis (28/12/2023).

Angkasa Pura I (AP I) melaporkan pertumbuhan penumpang pesawat sebesar 18% pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat melayani sebanyak 244.828 pergerakan penumpang dan 1.884 pergerakan pesawat udara di 15 bandara.

AP I memprediksi rute penerbangan Jakarta-Bali dan Bali-Singapura menjadi rute perjalanan yang akan dipadati penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan progres terkini dari rencana penggabungan usaha atau merger AP I dan AP II.

Reaktivasi dan pembukaan rute penerbangan baru turut mengerek pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola Angkasa Pura I.

Rentetan kejadian sepanjang 2023 ibarat membuka tabir gunung es di industri dana pensiun atau dapen, meninggalkan pekerjaan rumah untuk pembenahan ke depannya.

Operator Bandara menyiapkan pemberlakukan kebijakan operasional khusus seperti protokol kesehatan yang sebelumnya diberlakukan selama masa pandemi Covid-19.

Bandara Juanda yang dikelola PT Angkasa Pura I akan menerapkan Ekosistem Logistik Nasional untuk yang pertama di RI.

AP I angkat bicara soal Pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP 205 rute Surabaya-Jakarta yang gagal melakukan lepas landas karena adanya ancaman bom.