Saham emiten batu bara seperti ADRO dan BUMI dinilai memiliki prospek positif ditopang berbagai katalis positif, termasuk gejolak geopolitik.

Bocoran target terbaru saham ITMG, PTBA, HRUM cs di tengah pergerakan harga batu bara yang kembali memanas.

JP Morgan menegaskan kembali bahwa PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menjadi emiten pilihan utama di sektor batu bara Indonesia.

Fase bullish komoditas batu bara dan CPO di pasar global berpotensi menjadi sentimen positif penggerak saham emiten di sektor ini. Saham mana yang atraktif?

Produksi batu bara mengalami kontraksi sebesar 4,31% (yoy) atau merosot.

Rebound harga saham-saham batu bara dilaporkan telah meroket 504% dalam 4 tahun terakhir.

Harga sejumlah saham batu bara seperti INDY, PTBA, hingga ADRO naik signifikan pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, seiring kenaikan harga batu bara.

Saham emiten-emiten batu bara dinilai menarik untuk dilirik investor di tengah tren kenaikan harga komoditas energi itu. Saham apa yang menarik dicermati?

Beragam peringkat disematkan pada prospek PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) di tengah rencana aksi divestasi PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menargetkan prognosa produksi batu bara akhir tahun sesuai dengan RKAB di level 41,3 juta ton.

Posisi jumlah kepemilikan saham terbaru Lo Kheng Hong di ABM Investama (ABMM).

Asean masih amat bergantung pada batu bara cs dan diproyeksi gagal mencapai target produksi energi terbarukannya.

Ramalan nasib kinerja keuangan Adaro Minerals (ADMR) di tengah pergerakan harga batu bara metalurgi yang mendingin.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyiapkan strategi menghadapi fenomena cuaca La Nina.

Adaro Energy (ADRO) menyampaikan ADRO tetap optimistis dapat mencapai target penjualan dengan kenaikan harga batu bara acuan per September 2024.