Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam bayang-bayang aksi jual dan diperkirakan kembali loyo pada perdagangan hari ini, Kamis (12/1/2022).

Indo Tambangraya Megah (ITMG) melihat tren harga batu bara pada 2023 masih akan dipengaruhi oleh konflik geopolitik dan tingginya harga komoditas energi.

Emiten batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menjual 13,8 juta ton batu bara sepanjang 9 bulan 2022 yang mayoritas diserap oleh pasar China.

Panasnya harga batu bara telah memantik kinerja keuangan dan saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) sepanjang periode berjalan 2022.

ITMG berhasil mencetak laba bersih 229,21 persen ke US$241,50 juta sampai dengan akhir September 2022.

Total nilai dividen interim Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang dibagikan adalah US$299,5 juta atau setara Rp4,68 triliun

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan nilai dividen interim yang akan dibagikan menjadi yang tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Dewan Komisaris telah menyetujui keputusan Direksi ITMG untuk membagikan dan membayar dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022

Sederet investor institusi besar pemegang saham ITMG mengurangi sebagian kepemilikannya pada periode berjalan September 2022.

Sederet saham berkapitalisasi pasar menengah dan kecil atau lapis dua menarik untuk dicermati.

ITMG telah menggenggam kontrak penjualan batu bara sebanyak 88 persen, dari target penjualan 2022 sebesar 20,5 juta-21,5 juta ton.

Manajemen Indo Tambangraya Megah (ITMG) akan memprioritaskan serapan belanja modal atau capex untuk PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST).

Indo Tambangraya Megah (ITMG) tidak menutup kemungkinan untuk melakukan aksi stock split di masa mendatang.

J.P. Morgan memiliki empat emiten Indonesia dalam daftar saham pilihan di wilayah Asia Tenggara atau Asean dengan tingkat keyakinan tinggi September 2022.

MNC Sekuritas memperkirakan kenaikan harga solar tak berdampak besar pada kinerja tambang batu bara ITMG.